Oleh AFP |
Pemerintah Filipina baru saja meluncurkan buku komik untuk menegaskan klaim mereka atas wilayah sengketa di Laut China Selatan di tengah meningkatnya ketegangan dengan Beijing terkait jalur perairan strategis tersebut.
Komik berjudul "Kisah Guru Jun" ini bertujuan untuk melawan dugaan disinformasi Tiongkok sekaligus meningkatkan pemahaman masyarakat Filipina mengenai hak kedaulatan mereka, ujar Penasihat Keamanan Nasional Eduardo Ano.
Tiongkok mengklaim sebagian besar wilayah Laut China Selatan, meskipun pengadilan internasional telah menyatakan bahwa klaim tersebut tidak memiliki dasar hukum. Penjaga pantai Tiongkok berulang kali terlibat bentrokan dengan penjaga pantai Filipina, menimbulkan kekhawatiran akan potensi konflik bersenjata.
Agresi Tiongkok
"Buku komik ini memperkuat tekad kami untuk melawan upaya apa pun yang mencoba mengaburkan sesuatu yang sudah jelas dan benar—bahwa Laut Filipina Barat adalah milik kami," kata Ano dalam peluncuran buku tersebut di Manila pada 24 Januari, merujuk pada perairan di sebelah barat Filipina.
Manila berencana mendistribusikan buku komik ini—yang tersedia dalam bahasa Inggris dan Filipina—ke seluruh negeri "untuk memperkuat rasa patriotisme rakyat Filipina, terutama saat menghadapi agresi Tiongkok," ujar juru bicara Penjaga Pantai Filipina, Jay Tarriela, dalam acara tersebut.
Buku ini mengisahkan seorang siswa yang ayahnya adalah nelayan dan menghadapi kesulitan melaut karena kehadiran penjaga pantai Tiongkok, jelas Tarriela.
Dalam ceritanya, siswa tersebut mengikuti kelas yang diajarkan oleh "Guru Jun"—karakter yang digambarkan mirip Presiden Ferdinand Marcos—yang menjelaskan hukum internasional dengan perumpamaan pagar rumah dan halaman belakang.
Tarriela juga menyebutkan bahwa publikasi buku ini didanai oleh sejumlah donatur.