Oleh Focus dan AFP | 2025-02-17

TAIPEI -- Taiwan menyatakan pihaknya mendeteksi 24 pesawat militer Tiongkok di dekat pulau itu pada 16 Februari saat kapal perang Kanada melewati Selat Taiwan.

Itu adalah kapal AL Kanada pertama yang melintasi selat itu tahun ini, menurut Kemenlu Taiwan. Dua kapal AS melewati perairan itu beberapa hari sebelumnya.

Amerika Serikat dan sekutunya secara berkala melewati Selat Taiwan yang lebarnya 180 km itu, untuk mengukuhkan status selat tersebut sebagai jalur perairan internasional.

Beijing tidak pernah memerintah Taiwan, tetapi mengklaim pulau demokratis itu sebagai bagian wilayahnya dan mengancam akan merebutnya.

"Kapal fregat kelas Halifax HMCS Ottawa milik AL Kanada berlayar melalui Selat Taiwan pada 16 Februari," demikian pernyataan Kemenlu Kanada.

"Kanada sekali lagi mengambil tindakan nyata untuk menegakkan kebebasan, perdamaian, dan keterbukaan Selat Taiwan. Negara ini menegaskan pendapatnya bahwa selat tersebut adalah perairan internasional,” tambahnya.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa 24 pesawat Tiongkok, termasuk jet tempur dan drone, terdeteksi melakukan "patroli kesiapan tempur gabungan" dengan kapal militer di sekitar pulau itu.

Saat kapal AL Kanada itu melintas, militer Tiongkok menghubungi kapal tersebut melalui radio dan memperingatkannya untuk mengubah arah, media Taiwan melaporkan.

Kapal perusak dan kapal survei hidrografi AS melintasi selat tersebut mulai 10 Februari, yang memancing kritik militer Tiongkok.

“Kebebasan Pelayaran”

Data yang dirilis Kemenhan Taiwan menunjukkan 62 pesawat militer Tiongkok terdeteksi di dekat pulau itu dalam 48 jam hingga 12 Februari pukul enam pagi waktu setempat, bertepatan dengan transit kapal AS.

Kapal USS Ralph Johnson melintasi selat itu bersama kapal survei USNS Bowditch, kata Angkatan Laut AS.

"Kapal berlayar antara Laut Cina Timur dan Laut Cina Selatan melalui Selat Taiwan dan telah melakukannya selama bertahun-tahun," menurut pernyataan AL AS di situs webnya pada 12 Februari.

"Pelayaran tersebut melalui koridor di Selat Taiwan di luar laut teritorial negara pantai mana pun. Di koridor ini, semua negara berhak menikmati kebebasan pelayaran, penerbangan, dan penggunaan lain yang sah secara internasional atas perairan ini yang terkait dengan kebebasan di atas."