Oleh AFP |
Para pejabat penjaga pantai dan perikanan dari Filipina, Amerika Serikat, Vietnam, dan Indonesia berlatih teknik pemeriksaan kapal dan penangkapan dalam pelatihan penegakan hukum maritim bersama, menurut kedutaan AS di Manila tanggal 27 Januari.
Pelatihan selama dua pekan di pulau Mindanao, Filipina bagian selatan, merupakan bagian dari upaya regional untuk memperkuat kerja sama penegakan hukum di tengah kekhawatiran meningkatnya konflik maritim dengan Tiongkok.
Bentrokan dan ketegangan antara kapal Filipina dan Tiongkok sering terjadi di jalur perairan strategis ini, serta insiden terbaru yang melibatkan kapal Vietnam dan Indonesia.
"Bersama-sama, kami menegaskan kembali komitmen untuk memastikan agar kedaulatan maritim kami tetap menjadi zona damai, aman, dan sejahtera bagi semua," kata Komandan Wilayah Penjaga Pantai Filipina Rejard V. Marfe dalam pernyataan yang dirilis oleh Kedutaan Besar AS.
Pelatihan yang 'Tak Ternilai'
Marfe menyebut pelatihan yang berlangsung pada 13-24 Januari sebagai "sangat berharga dalam memastikan kita lebih siap menghadapi ancaman maritim," meskipun pernyataan itu tidak menyebutkan Tiongkok.
Pelatihan ini mencakup teknik pemeriksaan kapal yang aman di laut, hukum maritim, pengumpulan dan penjagaan barang bukti, keselamatan dan mitigasi risiko, serta teknik penangkapan, menurut pernyataan itu.
Pasukan Perbatasan Australia turut serta dalam pelatihan sebagai pengamat, bergabung dengan penjaga pantai, petugas bea cukai, dan pejabat pengawas perikanan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Tiongkok telah meningkatkan ekspansi angkatan lautnya dalam upaya memperluas pengaruhnya di Pasifik dan menantang aliansi yang dipimpin AS.
Dalam beberapa bulan terakhir, Tiongkok mengerahkan kapal AL dan penjaga pantai untuk menghalangi Filipina mengakses terumbu karang dan pulau-pulau strategis di Laut China Selatan.
Pada bulan Oktober, Hanoi menuduh Beijing melakukan serangan "brutal" dengan mengatakan pasukan Tiongkok memukuli 10 nelayan Vietnam dengan tongkat besi dan merampas ikan serta perlengkapan mereka senilai ribuan dolar.
Di bulan yang sama, Indonesia berkata telah mengusir kapal Penjaga Pantai Tiongkok dari perairan sengketa di Laut China Selatan sebanyak tiga kali dalam sepekan.