Kapabilitas

Marinir AS dan Filipina latihan simulasi pertahanan Pulau Balabac

Manila sedang membangun infrastruktur militer dan sipil di pulau strategis dengan akses ke Laut Sulu dan Laut Tiongkok Selatan.

Anggota Marine Battalion Landing Team-9 Marinir Filipina membentuk posisi bertahan saat latihan MASA 25. [Prajurit John Boy C. Gabute PN(M)/Korps Marinir Filipina]
Anggota Marine Battalion Landing Team-9 Marinir Filipina membentuk posisi bertahan saat latihan MASA 25. [Prajurit John Boy C. Gabute PN(M)/Korps Marinir Filipina]

Oleh Focus |

Marinir Filipina dan AS baru-baru ini menggelar latihan besar pertahanan Pulau Balabac, pintu akses antara Laut Sulu dan Laut Tiongkok Selatan, menunjukkan upaya Manila memperkuat pertahanannya di selatan.

Latihan Marine Air Support Activity 2025 (MASA 25) selama dua minggu ini ditutup 24 Oktober setelah serangkaian latihan kompleks yang mencakup pertahanan pantai dan operasi serangan laut, terjun bebas militer, penyelamatan diri dari helikopter tenggelam, dan pertukaran pakar, ABS-CBN News melaporkan.

MASA adalah latihan tahunan Filipina-AS dengan fokus peningkatan interoperabilitas udara dan laut

Manila berencana membangun pangkalan militer di Balabac, pulau paling barat Filipina yang terbebas dari sengketa. Terletak hanya 50 km di utara Malaysia, pulau ini berbatasan dengan Selat Balabac, jalur perairan vital yang menghubungkan Laut Sulu dan Laut Tiongkok Selatan, yang disebut Manila sebagai Laut Filipina Barat.

Marinir dan pasukan khusus penjaga pantai Filipina melakukan latihan gabungan di dekat Pulau Balabac, Provinsi Palawan, pada 18 Oktober. [Penjaga Pantai Filipina]
Marinir dan pasukan khusus penjaga pantai Filipina melakukan latihan gabungan di dekat Pulau Balabac, Provinsi Palawan, pada 18 Oktober. [Penjaga Pantai Filipina]
Marinir Filipina dan AS berlatih Tactical Awareness Kits (TAK) saat MASA 25, pada 10–24 Oktober. TAK memungkinkan pemantauan geospasial waktu nyata untuk perencanaan misi. [Korps Marinir AS]
Marinir Filipina dan AS berlatih Tactical Awareness Kits (TAK) saat MASA 25, pada 10–24 Oktober. TAK memungkinkan pemantauan geospasial waktu nyata untuk perencanaan misi. [Korps Marinir AS]

Dalam latihan itu, pasukan khusus Penjaga Pantai Filipina dan marinir Filipina melakukan operasi gabungan penyerbuan kapal di dekat Balabac.

Latihan penyerbuan itu bertujuan "mencegah pasukan musuh bercokol di dekat" Pulau Balabac, menurut pernyataan Penjaga Pantai.

Angkatan laut Filipina mengatakan latihan terjun payung, yang melibatkan pasukan intai marinir di Balabac, menunjukkan kemampuan marinir merebut sasaran di "lingkungan pesisir yang diperebutkan", dilaporkan USNI News.

Memanfaatkan kemampuan baru

MASA 25 berlangsung di beberapa lokasi di Luzon Utara (Ilocos Norte), Luzon Tengah (Zambales), Wilayah Ibu Kota Nasional (Cavite dan Kota Taguig), serta Palawan, menurut Korps Marinir Filipina.

Latihan itu melibatkan 524 personel dari marinir Filipina dan 130 dari Korps Marinir AS (USMC), serta cadangan marinir dan personel dari AU dan Unit Udara AL Filipina serta Penjaga Pantai Filipina.

Kolonel USMC Robb McDonald, komandan Pasukan Bergilir Marinir AS -- Asia Tenggara, menekankan pentingnya latihan itu untuk meningkatkan kemampuan kedua pasukan dalam menanggapi tantangan keamanan yang muncul.

"Itulah inti dari MASA: fokus pada pemanfaatan kemampuan dan konsep baru, terutama yang terkait dengan pertahanan maritim, dan menyerang ancaman dengan keras," ujar McDonald dalam upacara penutupan di Pangkalan AL Jose Francisco di Kota Taguig. "Dengan berlatih bersama, kita meningkatkan stabilitas dan keamanan regional demi Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka."

"Tingkat kecakapan dan interoperabilitas yang dicapai kedua pasukan patut dipuji," ujarnya, menurut ABS-CBN News.

Dalam latihan itu, unit komunikasi marinir Filipina dan USMC bekerja sama menggunakan Tactical Awareness Kits (TAK), alat pemantau situasi digital waktu nyata.

"Kami dapat langsung beragih informasi digital di seluruh jaringan dan radio," kata McDonald. "Penggunaan teknologi ini selama latihan membuktikan efektivitasnya."

Pentingnya Balabac

Pulau Balabac salah satu dari sembilan lokasi yang dipilih berdasarkan Perjanjian Kerja Sama Pertahanan Lanjutan (EDCA), yang mengizinkan fasilitas yang didanai AS dan penempatan pasukan bergilir di Filipina.

Ditandatangani pada 2014, EDCA mendukung pelatihan, tanggap kemanusiaan, dan modernisasi pasukan Filipina.

Kedua negara memilih Balabac sebagai lokasi EDCA pada 2023.

Pulau ini terdekat dengan Laut Tiongkok Selatan. Pemilihannya oleh Filipina-AS mencerminkan meningkatnya ketegangan antara Manila dan Beijing.

Filipina berinvestasi besar-besaran di Balabac, memutakhirkan stasiun pemantauan pantai, membangun landasan pacu sepanjang 3 km, dan memperluas Pos AL Narcisco Del Rosario dengan dermaga yang dapat disinggahi kapal perusak. Proyek ini sudah ada sebelum EDCA.

Di samping aspek militer, Departemen Energi Filipina, melalui Perusahaan Listrik Nasional dan Angkatan Bersenjata Filipina, mengirimkan Sistem Energi Bergerak (MES) ke pulau itu pada 3 Oktober. MES, yang dipasang di trailer sepanjang 6 meter, dilengkapi panel surya, inverter hibrida, dan baterai untuk menyediakan daya bagi pusat komando, rumah sakit, dan fasilitas darurat. Proyek ini bagian dari program Energy Secure Philippines yang didanai AS.

Landasan hukum

November lalu, Filipina mengesahkan dua UU maritim untuk memperkuat kedaulatannya di Laut Tiongkok Selatan. UU Zona Maritim Filipina menetapkan laut teritorial dan ZEE negara itu, sementara UU Jalur Laut Kepulauan Filipina mengatur transit kapal asing melalui perairannya. Keduanya menyelaraskan hukum nasional dengan Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS).

Undang-undang itu "meningkatkan kapasitas tata kelola dan memperkuat kebijakan maritim untuk pembangunan ekonomi dan keamanan nasional," kata Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. saat itu.

Apakah Anda menyukai artikel ini?

Policy Link

Captcha *