Oleh AFP dan Focus |
Menurut media pemerintah pada bulan November, Fujian, kapal induk ketiga Tiongkok, telah resmi memasuki masa operasional.
Ini menandai kemajuan besar dalam agenda Presiden Xi Jinping memodernisasi militer Tiongkok dan menyaingi Amerika Serikat serta sekutunya di Indo-Pasifik.
Kapal induk terbaru ini dilengkapi sistem peluncur elektromagnetik (EMALS)—teknologi yang sebelumnya hanya dimiliki oleh USS Gerald R. Ford.
Sistem lepas landas canggih tersebut memungkinkan Tiongkok menerbangkan jet dengan muatan dan bahan bakar lebih banyak dibanding sebelumnya.
![Presiden Tiongkok Xi Jinping (tengah, baris depan) menyerahkan bendera Tentara Pembebasan Rakyat kepada para perwira Fujian dalam upacara peresmiannya di Sanya, Hainan, pada 5 November. [Li Gang/Xinhua via AFP]](/gc9/images/2025/11/10/52725-afp__20251107__xxjpbee000208_20251107_pepfn0a001__v1__highres__chinahainansanyaxijin-370_237.webp)
Ambisi maritim Xi
Kantor berita Xinhua menyatakan pada 5 November bahwa Xi “secara pribadi memutuskan” penggunaan EMALS pada Fujian, yang namanya diambil dari provinsi Tiongkok di seberang Taiwan.
Beijing tidak menutup kemungkinan penggunaan kekuatan untuk mengambil alih Taiwan, sebuah pulau demokratik yang diklaim sebagai bagian dari wilayahnya. Tiongkok juga mengklaim lebih dari 80% Laut Tiongkok Selatan.
Para analis mengatakan Tiongkok masih tertinggal dari Amerika Serikat—yang memiliki 11 kapal induk aktif—dalam hal kemampuan militer keseluruhan.
Namun Beijing telah menggelontorkan miliaran dolar untuk memperkuat militernya dalam beberapa tahun terakhir, sebuah tren yang membuat berbagai negara di Asia Timur waspada meski Beijing menegaskan niat damai.
Angkatan laut khususnya mengalami ekspansi besar saat para pemimpin berupaya memperluas jangkauan Tiongkok di Pasifik dan mengimbangi aliansi yang dipimpin AS.
Upacara peresmian Fujian digelar di pelabuhan angkatan laut di provinsi kepulauan Hainan, di selatan Tiongkok, pada 5 November, dengan suasana yang digambarkan Xinhua sebagai “megah dan penuh antusiasme.”
“Setelah upacara, Xi Jinping menaiki Fujian dan meninjau pengembangan kemampuan tempur sistem kapal induk, termasuk pembangunan dan penerapan sistem katapel elektromagnetik,” tulis laporan tersebut.
Setelah menjalani uji laut dalam beberapa bulan terakhir, Fujian kini bergabung dengan dua kapal induk aktif Tiongkok lainnya: Liaoning dan Shandong.
Liaoning, buatan Soviet, adalah yang paling tua dan diresmikan pada 2012, sedangkan Shandong mulai bertugas pada 2019.
Kapal induk tercanggih dalam armada Tiongkok
Menurut Collin Koh, analis urusan maritim regional di Nanyang Technological University, Singapura, kepada AFP, Fujian “dalam banyak hal lebih unggul dibanding Liaoning dan Shandong.”
“Secara keseluruhan, dibanding dua kapal induk sebelumnya yang menggunakan rancangan ski-jump, Fujian memiliki daya tempur berkelanjutan dan daya gempur yang lebih besar,” kata Koh.
Analis militer Zhang Xuefeng mengatakan kepada China Central Television bahwa Fujian dapat membentuk garis anti-akses sejauh lebih dari 1.000 km di Pasifik Barat, sehingga mencegah pasukan AS bergerak menuju Selat Taiwan dan “memainkan peran krusial” dalam kemungkinan operasi “penyatuan kembali Tanah Air.”
Fujian telah beberapa kali menjadi sorotan sebelum peresmiannya.
Pejabat pertahanan Tiongkok mengonfirmasi pada bulan September bahwa Fujian telah melintasi Selat Taiwan yang sensitif untuk melakukan “uji penelitian ilmiah dan misi pelatihan” di Laut Tiongkok Selatan.
Para analis menilai langkah tersebut kemungkinan dimaksudkan sebagai sinyal kuat ke pihak lawan.
Kementerian pertahanan Jepang dan Taiwan menyatakan bahwa mereka mendeteksi pergerakan Fujian, yang mendekat hingga sekitar 200 km dari Kepulauan Senkaku yang disengketakan—disebut Diaoyu oleh Tiongkok.
Pada bulan September, Tiongkok merilis rekaman lepas landas dan pendaratan pesawat di atas Fujian, termasuk jet siluman generasi kelima J-35 serta pesawat J-15T dan KJ-600 untuk peringatan dini dan kendali udara.
Media pemerintah menyebut lepas landas dan pendaratan pesawat-pesawat tersebut sebagai sebuah “terobosan baru” dalam perkembangan kapal induk Tiongkok dan “tonggak besar” dalam modernisasi angkatan laut.
Kesiapan penuh setahun mendatang
Peresmian Fujian menandai transisi Tiongkok ke struktur tiga kapal induk.
Kini Tiongkok dapat menugaskan satu kapal induk secara penuh sepanjang tahun, sementara dua lainnya menjalani rotasi latihan dan pemeliharaan.
Kelompok kapal induk ini diperkirakan akan mempertahankan kehadiran berkelanjutan di sekitar Taiwan dan Laut Tiongkok Selatan, memberikan tekanan strategis terus-menerus pada Taiwan dan negara tetangga.
Namun demikian, kemungkinan Fujian membutuhkan “setidaknya satu tahun lagi sebelum mencapai kemampuan operasional penuh,” kata Ben Lewis, pendiri platform data sumber terbuka PLATracker, menurut Reuters.
![Kapal induk baru Tiongkok, Fujian, bersandar di Hainan untuk upacara peresmiannya pada 5 November, menandai langkah penting dalam modernisasi angkatan laut Beijing. [Kementerian Pertahanan Tiongkok]](/gc9/images/2025/11/10/52724-china-carrier-370_237.webp)