Keamanan

Taiwan bidik platform senjata besar AS untuk hadapi Tiongkok dan perkuat operasi gabungan

Taiwan mulai mengembangkan strategi pertahanannya melebihi perang asimetris. Salah satu langkah utamanya adalah mendorong pengadaan platform besar seperti E-2D dan MH-60R untuk memperkuat daya pertahanan negaranya di tengah tekanan yang makin meningkat dari Tiongkok.

Foto tanpa tanggal menunjukkan pesawat E-2D Advanced Hawkeye. [Angkatan Laut AS]
Foto tanpa tanggal menunjukkan pesawat E-2D Advanced Hawkeye. [Angkatan Laut AS]

Oleh Jia Feimao |

Di tengah intensitas latihan militer Tiongkok yang terus meningkat serta tekanan melalui operasi 'zona abu-abu', militer Taiwan kini tengah mengevaluasi kembali peran strategis sejumlah platform senjata berskala besar.

Menghadapi tekanan berkelanjutan dari taktik pengepungan dan pengurasan sumber daya yang dijalankan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), Taiwan mulai menggeser arah strategi pertahanannya. Dari yang sebelumnya berfokus pada perang asimetris, kini Taiwan berencana mengakuisisi platform senjata besar dari Amerika Serikat untuk memperkuat postur militernya.

Penyesuaian strategi ini mencerminkan komitmen baru untuk memperkuat lapisan pertahanan Taiwan secara keseluruhan.

Angkatan Udara Taiwan dikabarkan tengah berupaya mengakuisisi enam unit pesawat E-2D Advanced Airborne Early Warning (AEW) guna menggantikan armada E-2K yang telah menua. Armada AEW yang dimiliki saat ini—yang mulai digunakan sejak 1990-an—dinilai tidak lagi memadai untuk mengantisipasi kompleksitas ancaman udara masa kini.

Foto yang diambil pada 8 Oktober lalu menunjukkan helikopter MH-60R Seahawks milik Angkatan Laut AS dan personel pendukung di Pangkalan Udara Angkatan Laut Jacksonville, Florida. [Richard P. Ebensberge/Angkatan Laut AS]
Foto yang diambil pada 8 Oktober lalu menunjukkan helikopter MH-60R Seahawks milik Angkatan Laut AS dan personel pendukung di Pangkalan Udara Angkatan Laut Jacksonville, Florida. [Richard P. Ebensberge/Angkatan Laut AS]

E-2D merupakan peningkatan signifikan, dengan menampilkan radar susun bertahap (phased array) canggih sebagai pengganti radar mekanis tradisional. Pesawat ini memberikan kemampuan pengintaian yang lebih unggul, memungkinkan pendeteksian target kecil seperti rudal jelajah dan drone.

Sistem ini juga meningkatkan kemampuan mendeteksi jet tempur siluman yang beroperasi di wilayah udara sebelah timur pulau.

Provokasi PLA

Proses pengadaan E-2D secara resmi telah dimulai, menurut laporan Kantor Berita Pusat Taiwan pada bulan Februari.

Taiwan sebelumnya sudah dua kali mengajukan permintaan untuk platform ini namun kemudian menariknya kembali, karena saat itu radar darat dianggap masih mencukupi.

Pengadaan E-2D akan secara signifikan meningkatkan sistem komando dan kontrol udara, serta memperkuat kemampuan militer dalam merespons provokasi PLA yang sering terjadi, menurut Su Tzu-yun, Direktur Divisi Strategi dan Sumber Daya di Institut Penelitian Pertahanan dan Keamanan Nasional Taiwan, kepada Focus.

Ia menekankan bahwa intelijen yang diperoleh secara tepat waktu dari pesawat ini memainkan peran krusial dalam memastikan keunggulan di medan udara.

Lockheed Martin menyoroti bahwa radar E-2D mampu mendeteksi "target kecil yang sangat lincah di lingkungan pesisir dan daratan yang padat," memperkuat nilai strategisnya.

Link data taktis Link-16 pada pesawat ini memungkinkan berbagi intelijen secara real-time, memperkuat koordinasi operasi gabungan di seluruh angkatan bersenjata Taiwan, tambah Su.

Seperti halnya Angkatan Udara, Angkatan Laut Taiwan juga mendorong pembaruan alat utama sistem persenjataan. Helikopter anti-kapal selam S-70C yang telah beroperasi selama lebih dari 25 tahun, kini mengalami berbagai kendala pemeliharaan dan dinilai sudah saatnya untuk digantikan.

Angkatan Laut Taiwan dikabarkan tengah merencanakan pembelian 10 helikopter MH-60R yang dilengkapi dengan sonar canggih, sonobuoy, rudal anti-kapal, dan torpedo ringan. Kehadiran platform ini diharapkan dapat secara signifikan meningkatkan kemampuan deteksi dan penindakan terhadap kapal selam maupun kapal permukaan, sekaligus memperkuat kendali atas wilayah maritim Taiwan.

Pesanan Black Hawk

Pembelian alutsista ini bukan hanya langkah strategis untuk menghadapi meningkatnya ancaman kapal selam Tiongkok, tetapi juga mencerminkan komitmen Amerika Serikat dalam mendukung Taiwan menghadapi tekanan operasi 'zona abu-abu' dari Beijing, menurut Chieh Chung, peneliti dari Asosiasi Strategi Foresight, kepada Focus.

Angkatan Darat Taiwan juga mengupayakan peningkatan kemampuan, dan dikabarkan berencana membeli tambahan 30 helikopter UH-60M Black Hawk yang dapat mengangkut rudal dan roket.

Howitzer swagerak M109A7 kaliber 155mm juga termasuk dalam daftar pengadaan.

Markas Besar Angkatan Darat menekankan bahwa peralatan apa pun yang meningkatkan kemampuan operasi gabungan tetap menjadi prioritas strategis, menurut berita United Daily News pada bulan April.

Penekanan pada pengadaan platform berskala besar mencerminkan evaluasi ulang arah strategis Taiwan secara keseluruhan. Jika sebelumnya Taiwan mengandalkan strategi perang asimetris dengan sistem yang hemat biaya dan berdaya guna tinggi untuk mengimbangi keunggulan militer Tiongkok, kini terlihat pergeseran menuju pendekatan yang lebih seimbang.

Menteri Pertahanan Wellington Koo menegaskan kembali pada bulan Maret bahwa kemampuan asimetris tetap menjadi prioritas utama, namun ia juga menekankan perlunya memperkuat respons Taiwan terhadap ancaman zona abu-abu.

Strategi pengadaan militer Taiwan kini menunjukkan pendekatan “jalur ganda,” di mana senjata asimetris dan platform besar saling melengkapi untuk memperkuat kekuatan militer, ujar Su.

Chieh menyebutkan adanya perbedaan dalam penjualan senjata AS selama bertahun-tahun: satu pemerintahan lebih menitikberatkan pada jet tempur seperti F-16V, sementara pemerintahan lain memprioritaskan C4ISR dan kemampuan asimetris.

Kedua pendekatan tersebut memiliki nilai strategis dan saling melengkapi dalam memperkuat pertahanan Taiwan, katanya.

Presiden Lai Ching-Te telah berkomitmen untuk meningkatkan anggaran pertahanan Taiwan hingga melampaui 3% dari PDB. Pengadaan platform strategis seperti E-2D dan MH-60R tidak hanya akan mendukung pencapaian target tersebut, tetapi juga memperkuat lapisan pertahanan Taiwan sekaligus meningkatkan efektivitas operasi gabungan

Apakah Anda menyukai artikel ini?

Policy Link

Captcha *