Keamanan

Taiwan mendeteksi balon dan pesawat tempur Tiongkok yang kembali unjuk gigi

Taiwan menyebut balon Tiongkok sebagai serangan terselubung -- tidak tergolong tindakan perang, tetapi dapat merongrong angkatan bersenjata Taipei.

Seorang turis pada tanggal 18 Mei di pulau Kinmen, Taiwan, melihat kota Xiamen di Tiongkok melalui teropong. Tampak paku-paku di Pantai yang dimaksudkan untuk menggagalkan pendaratan pasukan Tiongkok. [I-Hwa Cheng/AFP]
Seorang turis pada tanggal 18 Mei di pulau Kinmen, Taiwan, melihat kota Xiamen di Tiongkok melalui teropong. Tampak paku-paku di Pantai yang dimaksudkan untuk menggagalkan pendaratan pasukan Tiongkok. [I-Hwa Cheng/AFP]

Oleh Focus dan AFP |

Taiwan menyatakan bahwa pihaknya mendeteksi enam balon Tiongkok di dekat pulau itu, sementara Beijing terus menambah tekanan militer dan menegaskan klaim teritorialnya.

Keenam balon tersebut terlihat dalam rentang waktu 24 jam hingga pukul 6.00 Jumat (7 Februari), menurut Kementerian Pertahanan Taiwan. Salah satu jumlah harian tertinggi untuk perangkat tersebut.

Di samping balon, sembilan pesawat tempur, enam kapal perang, dan dua kapal pemerintah Tiongkok terdeteksi di dekat Taiwan selama rentang waktu tersebut.

Balon tersebut terbang pada ketinggian 4.877 hingga 6.096 meter, dan salah satunya melintas di atas pulau itu, menurut ilustrasi yang dirilis oleh kementerian pertahanan.

Pasukan penjaga pantai Taiwan bertugas di kapal di lepas pantai Distrik Nangan, di Kepulauan Matsu pada 15 Oktober, sehari setelah Tiongkok melakukan latihan militer di dekat Taiwan. Taipei telah menyatakan kekhawatirannya soal kemampuan Tiongkok memutus kabel telekomunikasi bawah laut Taiwan. [Daniel Ceng/AFP]
Pasukan penjaga pantai Taiwan bertugas di kapal di lepas pantai Distrik Nangan, di Kepulauan Matsu pada 15 Oktober, sehari setelah Tiongkok melakukan latihan militer di dekat Taiwan. Taipei telah menyatakan kekhawatirannya soal kemampuan Tiongkok memutus kabel telekomunikasi bawah laut Taiwan. [Daniel Ceng/AFP]

Penampakan balon meningkat

Meski Taiwan menyatakan dirinya negara berdaulat, Tiongkok mengklaim pulau tersebut dan mengancam akan menggunakan kekuatan militer untuk menguasainya.

Selama beberapa tahun terakhir, Tiongkok meningkatkan pengerahan jet tempur dan kapal perang di dekat negara pulau itu dan berupaya mengeliminasi Taiwan dari panggung internasional dengan merebut sekutu diplomatiknya dan memblokirnya dari forum global.

Balon udara Tiongkok berulang kali terlihat di atas perairan dekat Taiwan dalam beberapa bulan terakhir, tetapi jumlah yang terdeteksi Jumat lalu merupakan salah satu yang tertinggi, menurut hitungan AFP berdasarkan data militer.

Tahun lalu, Taiwan mencatat rekor delapan balon Tiongkok yang terdeteksi, kurang dari sebulan setelah pilpres yang dimenangkan oleh Lai Ching-te, capres dari Partai Progresif Demokratik yang berkuasa.

Pada November tahun lalu, militer Taiwan melakukan latihan perang yang melibatkan pesawat, kapal laut, dan sistem rudal pertahanan udara setelah kementerian pertahanannya melaporkan dua balon Tiongkok di dekat pulau itu.

Beijing berulang kali mengirimkan pesawat tempur, drone, dan kapal perang, serta terkadang balon udara di sekitar Taiwan untuk menambah tekanan militer.

Beijing menganggap Lai sebagai "separatis" dan telah beberapa kali menggelar latihan militer besar sejak ia dilantik Mei lalu.

Taktik Tiongkok yang serupa di Filipina

Taiwan menyebut balon Tiongkok sebagai serangan terselubung -- tidak tergolong tindakan perang, tetapi dapat merongrong angkatan bersenjata Taipei.

Balon udara dari Tiongkok menjadi topik yang sarat dengan politik di awal tahun 2023 ketika Amerika Serikat menembak jatuh apa yang disebutnya sebagai balon mata-mata.

Balon raksasa yang membawa muatan peralatan elektronik besar itu terbang di atas instalasi militer AS yang sensitif dan memicu kekhawatiran Beijing hendak mencuri informasi intelijen penting.

Beijing mengatakan itu adalah balon udara sipil yang terbawa angin.

Taipei menuduh Beijing meningkatkan serangan urat saraf dengan mengirim pesawat tempur dan kapal perang ke sekitar Taiwan hampir setiap hari.

Pada bulan Oktober, Taiwan menyatakan pihaknya mencatat rekor 153 pesawat militer Tiongkok yang terdeteksi dalam periode 25 jam setelah Beijing mengadakan latihan skala besar yang dikatakannya menjadi "peringatan keras" bagi "pasukan kemerdekaan Taiwan".

Filipina baru-baru ini juga melaporkan tindakan Tiongkok yang melakukan pengintaian terhadap wilayah dan aktivitas militernya, makin menambah kekhawatiran akan ancaman Beijing bagi keamanan di kawasan tersebut.

Presiden Filipina Ferdinand Marcos pada 31 Januari mengatakan "sangat terganggu" oleh pengintaian terhadap militer negaranya, menyusul serangkaian penangkapan terhadap orang yang diduga sebagai mata-mata Tiongkok.

Spionase drone terhadap Filipina

Pejabat keamanan Filipina, sehari sebelumnya mengatakan mereka menahan lima mata-mata Tiongkok, menyusul penangkapan seorang warga Tiongkok atas tuduhan spionase awal bulan itu. Para tersangka dituduh menggunakan drone dan kamera untuk merekam berbagai kegiatan militer di dekat kepulauan Spratly yang dipersengketakan.

Penangkapan itu terjadi saat konfrontasi kedua negara tetangga tersebut terkait terumbu karang dan perairan di Laut Cina Selatan yang strategis, memanas selama beberapa bulan terakhir.

Dua orang ditangkap di bandara Manila pada awal Januari karena diduga melakukan pengintaian terhadap angkatan laut Filipina dan kapal pemerintah lainnya yang memasok keperluan pangkalan militer di kepulauan Spratly yang dipersengketakan.

Dengan menggunakan drone dan kamera resolusi tinggi tenaga surya, kedua orang itu merekam aktivitas di pangkalan angkatan laut, stasiun penjaga pantai, pangkalan udara, dan galangan kapal di provinsi Palawan, yaitu daratan utama terdekat dengan Kepulauan Spratly, kata direktur Biro Investigasi Nasional (NBI) Filipina, Jaime Santiago pada konferensi pers.

Di samping itu, polisi Filipina menyatakan bahwa sebuah drone kapal selam yang diduga milik Tiongkok ditemukan di perairan lepas pantai Filipina tengah pada akhir Desember.

Apakah Anda menyukai artikel ini?

Policy Link

Captcha *