Keamanan

Pemain Taiwan gunakan nuklir di mainan papan invasi Tiongkok

Di tengah ancaman militer yang meningkat dari Tiongkok, permainan papan Taiwan baru '2045' membenamkan pemain dalam perang simulasi, menantang mereka untuk merancang strategi selama hari-hari pertama serangan hipotetis.

Tampilan dari mainan papan peperangan '2045' asal Taiwan di toko mainan papan di Taiwan. Berlatarkan invasi hipotetis Tiongkok, permainan ini menantang pemain mengambil keputusan strategis sulit yang dapat membentuk masa depan Taiwan. [I-hwa Cheng/AFP]
Tampilan dari mainan papan peperangan '2045' asal Taiwan di toko mainan papan di Taiwan. Berlatarkan invasi hipotetis Tiongkok, permainan ini menantang pemain mengambil keputusan strategis sulit yang dapat membentuk masa depan Taiwan. [I-hwa Cheng/AFP]

Oleh AFP |

Demi menghentikan pasukan penyerang Tiongkok merebut Taiwan, pemain Ruth Zhong memilih opsi nuklir: menjatuhkan bom atom di ibu kota Taipei guna menjamin kemerdekaan negara pulau ini dan kemenangannya.

Mainan papan '2045' dari Taiwan ini adalah perjuangan menang-kalah strategi militer dan kepentingan pribadi perseorangan yang menempatkan pemain di barisan depan simulasi serangan Tiongkok.

Taktik permainan medan perang mereka akan menentukan masa depan teoretis Taiwan, yang kenyataannya sedang menghadapi ancaman konstan akan invasi Tiongkok.

"Hal paling menarik dari permainan ini yaitu kita harus mengambil keputusan berkelanjutan berdasarkan situasi yang berkembang, dan pilihan-pilihan ini dapat mengubah seluruh sejarah Taiwan dalam sekejap," ujar Zhong, 36, kepada AFP di toko Sunny Boardgame, tempat dia bermain '2045' bersama teman-teman.

Para pemain ikut serta dalam '2045,' merancang strategi simulasi serangan militer Tiongkok terhadap Taiwan, menyusun skenario militer, disertai kerumitan geopolitik dunia nyata. [I-hwa Cheng/AFP]
Para pemain ikut serta dalam '2045,' merancang strategi simulasi serangan militer Tiongkok terhadap Taiwan, menyusun skenario militer, disertai kerumitan geopolitik dunia nyata. [I-hwa Cheng/AFP]

"Saya melihat (bom nuklir) sebagai langkah yang perlu guna memastikan kelangsungan hidup keseluruhan pulau."

Terbitnya mainan ini disebabkan oleh Tiongkok yang terus memberi tekanan militer terhadap Taiwan, yang oleh Beijing diklaim sebagai bagian dari wilayahnya dan mengancam untuk menggunakan kekuatan guna menguasainya.

Diluncurkan oleh Mizo Games bulan lalu, '2045' berlatarkan 10 hari pertama invasi teoretis Tiongkok terhadap Taiwan dan sebelum bantuan dari pasukan bersahabat tiba.

Setiap pemain mewakili tokoh Taiwan yang berbeda-beda, termasuk orang yang angkat senjata, kaki tangan yang bekerja dengan Tiongkok, dan penyelundup senjata.

Pendiri Mizo Games, Chang Shao-lian, berkata '2045' berbeda dari permainan perang sebelumnya, yang mengharuskan pemain bekerja sama supaya menang.

"Kami memutuskan untuk menjauh dari romantisisme dan menciptakan permainan yang berakar pada kenyataan," ucap Chang kepada AFP.

Tegangan meningkat

Di dalam permainan, jika Tentara Pembebasan Rakyat (People's Liberation Army, PLA) Tiongkok merebut bilangan kritis kota-kota utama di pulau, Taiwan kalah.

"Berapa pemain berasumsi bahwa permainan ini hanya melayani pemain pro-kemerdekaan Taiwan, tetapi dalam kenyataannya, siapa pun yang punya pandangan strategis untuk konflik Selat Taiwan bisa mencari cara untuk menang," ujar Chang.

Mizo Games mengumpulkan lebih dari NT$4 juta (USD$122.000) lewat situs penggalangan dana dan berusaha keras untuk memastikan bahwa '2045' semirip mungkin dengan kenyataan.

Para pembuat permainan berkonsultasi dengan para ahli di bidang personel militer dan keamanan nasional, serta analis politik, dan juga menciptakan peta berdasarkan pelatihan PLA di kehidupan nyata.

Permainan ini juga mempelajari serangan nyata guna memastikan "logika arah" pesawat tempur Tiongkok menyerang gedung tertinggi Taiwan, Taipei 101, yang ditampilkan di sampul kotak.

"Kami berulang kali menyempurnakan detail, seberapa besar kerusakan yang harus ditunjukkan, intensitas ledakan, efek cahaya, dan bahkan kehadiran pesawat di latar belakang," ucap Lai Boyea, perancang visual '2045', kepada AFP.

Tiongkok meningkatkan pengerahan jet tempur dan kapal perang di sekitar Taiwan dalam beberapa tahun terakhir, dan melaksanakan pelatihan militer besar-besaran yang mensimulasikan serangan dan pengepungan pulau.

Pada bulan Desember, Kantor Kepresidenan Taiwan menggelar simulasi pertama aksi militer Tiongkok di kawasan itu guna mendorong kesiapan pulau ini.

'Bagaimana cara mereka melakukannya?'

Kenyataannya, Taiwan akan sangat kalah dalam hal jumlah pasukan dan kekuatan tembak dalam setiap perang melawan Tiongkok.

Meskipun para pencipta '2045' berharap konflik tidak terangkat dari papan mainan, Lai mengatakan invasi Rusia ke Ukraina bulan Februari 2022 membuat ancaman serangan Tiongkok terhadap Taiwan tampak lebih nyata.

"Bayangkan saja. Jika mereka menyerang, bagaimana cara mereka melakukannya?" ujar Lai.

"Banyak kartu permainannya yang menggambarkan kemungkinan-kemungkinan ini, mulai dari pendaratan amfibi di pantai-pantai Taiwan hingga serangan udara di atas wilayah tengah dan selatan."

Meskipun '2045' tidak dapat menangkap kebrutalan perang sungguhan, Zhong berkata bahwa itu menunjukkan batas kemauan orang untuk membantu orang lain dalam krisis.

"Nilai-nilainya yaitu menunjukkan para pemain bahwa bahkan di dalam game, atau kehidupan nyata, sekutu kita tidak akan selalu membantu kita tanpa syarat," ujarnya.

"Segala sesuatu pada akhirnya tergantung pada kepentingan."

Apakah Anda menyukai artikel ini?

Policy Link

Captcha *