Keamanan

Pihak berwajib Hong Kong bidik game Taiwan dengan alasan ancaman keamanan nasional

Pihak berwajib menuduh game itu mendukung revolusi bersenjata dengan kedok hiburan.

Ini tangkapan layar game ponsel “Reversed Front: Bonfire” produksi Taiwan. Polisi Hong Kong menuduh game ini mendukung revolusi bersenjata dan separatis, dan menyebarkannya melanggar hukum keamanan nasional.
Ini tangkapan layar game ponsel “Reversed Front: Bonfire” produksi Taiwan. Polisi Hong Kong menuduh game ini mendukung revolusi bersenjata dan separatis, dan menyebarkannya melanggar hukum keamanan nasional.

Oleh AFP dan Focus |

HONG KONG, Tiongkok -- Polisi memperingatkan bahwa mengunduh game seluler yang di dalamnya pemain berupaya menggulingkan pihak mirip Partai Komunis Tiongkok adalah kejahatan keamanan nasional. Permainan itu lenyap dari Apple App Store dan Google Play setempat pada 11 Juni.

Ini pertama kalinya polisi Hong Kong mengecam aplikasi permainan secara terbuka, mengisyaratkan perluasan sensor digital sejak unjuk rasa anti-ekstradisi tahun 2019.

Pada 10 Juni, Departemen Keamanan Nasional dari Kepolisian Hong Kong mengatakan bahwa game seluler "Reversed Front: Bonfire" buatan Taiwan mempromosikan kemerdekaan Taiwan dan Hong Kong dengan "berkedok permainan" serta mendukung "revolusi bersenjata."

Departemen itu kemudian mengambil tindakan berlandaskan hukum keamanan nasional dengan persetujuan Menteri Keamanan Hong Kong, Chris Tang, untuk membatasi akses ke konten digital permainan itu, katanya.

Pihak berwajib Hong Kong menuduh game buatan Taiwan ini mendukung revolusi bersenjata dengan berkedok hiburan. Permainan ini lenyap dari Apple App Store dan Google Play setempat pada 11 Juni. [Reversed Front: Bonfire/Facebook]
Pihak berwajib Hong Kong menuduh game buatan Taiwan ini mendukung revolusi bersenjata dengan berkedok hiburan. Permainan ini lenyap dari Apple App Store dan Google Play setempat pada 11 Juni. [Reversed Front: Bonfire/Facebook]
Pekerja restoran menunggu pelanggan di Hong Kong pada 17 Desember. Ancaman pelanggaran keamanan nasional membuat pemeriksaan sektor makanan dan hiburan kian ketat. [Mladen Antonov/AFP]
Pekerja restoran menunggu pelanggan di Hong Kong pada 17 Desember. Ancaman pelanggaran keamanan nasional membuat pemeriksaan sektor makanan dan hiburan kian ketat. [Mladen Antonov/AFP]

Permainan itu dimaksudkan untuk menggulingkan sistem fundamental Tiongkok dan memicu kebencian terhadap pemerintah pusat dan Hong Kong, polisi menambahkan.

Tang menggambarkan permainan itu "meracuni" anak muda dan menuduh penciptanya berniat jahat, RTHK-Hong Kong News melaporkan pada 13 Juni.

"Merdekakan Hong Kong"

Permainan tersebut, yang dikembangkan oleh perusahaan di Taiwan, tersedia sejak bulan April.

Pengguna bisa memilih untuk "bersumpah setia" ke pihak seperti kelompok Taiwan, Hong Kong, Tibet, dan Uighur, dengan tujuan "menggulingkan rezim Komunis."

Contohnya, jika pemain memilih faksi Hong Kong, pusat komandonya "Pemerintah Provinsi Hong Kong" dan ada satu tokoh yang bertuliskan semboyan "Merdekakan Hong Kong," menurut situs web game itu.

Meskipun permainan ini dibuat dengan latar sejarah alternatif, deskripsinya berbunyi: "Permainan ini karya NONFIKSI. Setiap kemiripan dengan lembaga, kebijakan, atau kelompok etnis sungguhan di RRT (Republik Rakyat Tiongkok) dalam permainan ini DISENGAJA."

Mengunduh permainan dapat mengakibatkan pemain didakwa menyimpan materi separatis, sedangkan melakukan pembelian intra-aplikasi dapat dianggap memberikan dana kepada pengembang "untuk memisahkan diri atau subversi," Kepolisian Hong Kong memperingatkan.

Menyarankan game ini dapat dianggap sebagai pelanggaran "mengimbau pemisahan diri."

Meskipun pemain secara teknis dapat memilih untuk "memimpin pihak Komunis mengalahkan semua musuh," permainan ini menempatkan Komunis sebagai pihak antagonis.

Pihak Komunis digambarkan sebagai "kasar, ceroboh, dan tidak kompeten" dan dituduh melakukan "korupsi, penggelapan, eksploitasi, pembantaian, dan pencemaran yang meluas."

Banyak peran lain dalam game ini yang merupakan titik rawan Beijing -- termasuk Taiwan, yang oleh Tiongkok diklaim sebagai wilayahnya, dan Xinjiang, yang tuduhan pelanggaran hak asasi manusia terhadap kaum minoritas Uighur Muslim dibantah oleh Tiongkok.

OpenAI pada awal Juni mengungkapkan adanya pendeteksian dan pemblokiran sejumlah akun yang "kemungkinan berasal dari Tiongkok" yang menyerang Reversed Front dengan komentar negatif.

"Jaringan itu membuat puluhan komentar kritik berbahasa Mandarin tentang game ini, diikuti dengan artikel panjang yang mengklaim bahwa permainan ini menuai reaksi keras yang meluas," kata OpenAI.

Pada 11 Juni, Apple sepertinya telah menghapus permainan itu dari App Store versi Hong Kong, padahal sehari sebelumnya masih tersedia, menurut pengamatan wartawan AFP.

Game itu tidak tersedia di Google Play Hong Kong sehari sebelumnya, dilaporkan media setempat.

Menanggapi hal ini, pengembang game menulis di media sosial "Terima kasih, Kanselir, atas anak panahnya," candaan yang menyiratkan bahwa sorotan polisi ironisnya membantu mengiklankan game itu.

Unggahan itu juga mencakup tangkapan layar yang menunjukkan lonjakan lalin pencarian setelah pengumuman polisi, memberikan kesan bahwa hal itu menarik perhatian publik yang lebih besar.

Razia

Oposisi politik dan masyarakat madani yang semarak di Hong Kong hampir lenyap sejak pemberlakuan undang-undang keamanan nasional pada 2020.

"Tindakan polisi Hong Kong menunjukkan bagaimana kebebasan demokrasi Hong Kong sudah dikendalikan oleh Partai Komunis Tiongkok," ujar Kuo Hao Fu, pemain game itu di Taiwan, kepada Associated Press.

"Segini saja tidak ditoleransi, benar-benar menghancurkan kebebasan kreatif permainan game," ucapnya.

Razia game ponsel ini bagian dari tren yang lebih luas. Pemerintah Hong Kong terus menambahkan aturan keamanan nasional di berbagai sektor.

Pada bulan Juni, pihak berwenang memberlakukan klausul baru perizinan restoran yang memungkinkan pencabutan izin jika ada kegiatan yang dianggap membahayakan keamanan nasional.

Pihak berwenang juga menambahkan persyaratan serupa untuk pendaftaran pekerja sosial 2024. Di sektor film, klausul keamanan nasional mengenai hak siar sudah diberlakukan sejak 2021.

Ini berarti pihak berwenang bisa mencabut izin di sektor itu jika pemegang lisensi atau pegawainya terlibat dalam perbuatan yang dianggap merugikan keamanan nasional.

Apakah Anda menyukai artikel ini?

Policy Link

Captcha *