Kapabilitas

Latihan militer Taiwan bertujuan melawan taktik 'zona abu-abu' Tiongkok

Beijing mungkin akan menggunakan taktik blokade guna melemahkan tekad Taiwan untuk melawan, kata analis.

Pada 18 Maret, kapal AL Taiwan, Kwang-Lok, ditempatkan di pelabuhan perikanan demi persiapan menghadapi potensi konflik selama pelatihan militer pertama Taiwan, yang dijuluki 'tanggap tempur seketika', terhadap serangan 'zona abu-abu' PLA. [Selebaran/Kementerian Pertahanan Taiwan]
Pada 18 Maret, kapal AL Taiwan, Kwang-Lok, ditempatkan di pelabuhan perikanan demi persiapan menghadapi potensi konflik selama pelatihan militer pertama Taiwan, yang dijuluki 'tanggap tempur seketika', terhadap serangan 'zona abu-abu' PLA. [Selebaran/Kementerian Pertahanan Taiwan]

Oleh Feimao Jia |

Militer Taiwan pada bulan Maret melaksanakan latihan "tanggap tempur seketika" untuk pertama kalinya selama lima hari guna melawan taktik "zona abu-abu" Tiongkok.

Sebagai bagian dari latihan itu, pasukan Taiwan menyimulasikan pemblokiran Tentara Pembebasan Rakyat (People's Liberation Army, PLA) Tiongkok mencapai ibu kota, Taipei, dengan memasang penghalang di sepanjang Sungai Tamsui.

Menurut narasumber militer yang dikutip media setempat, latihan pada 17 Maret berlangsung berdasarkan prasangka bahwa PLA mungkin akan meningkatkan pelatihan militer atau operasi "zona abu-abu"-nya di dekat Taiwan secara tiba-tiba menjadi serangan sungguhan.

Istilah itu mengacu pada tindakan yang provokatif atau agresif tetapi tidak cukup dianggap sebagai konflik terbuka.

Pada 18 Maret, AU Taiwan melaksanakan kesiapan potensi pemulihan beban selama pelatihan 'tanggap tempur seketika' pertama Taiwan. [Selebaran/Kementerian Pertahanan Taiwan]
Pada 18 Maret, AU Taiwan melaksanakan kesiapan potensi pemulihan beban selama pelatihan 'tanggap tempur seketika' pertama Taiwan. [Selebaran/Kementerian Pertahanan Taiwan]

Dari Januari hingga Maret tahun ini, Komando Palagan Timur PLA melaksanakan 11 patroli kesiapan tempur gabungan, menyimulasikan pemblokadean Taiwan.

PLA telah berlatih pengerahan militer cepat untuk mengepung Taiwan melalui "patroli kesiapan tempur gabungan", kata Chieh Chung, anggota peneliti di Association of Strategic Foresight, kepada Focus.

Kehadiran PLA yang semakin rutin di Pasifik bagian barat, di lepas pantai timur Taiwan, menimbulkan ancaman terbesar. Area tenggara yang lebih jauh berada di luar jangkauan pengintaian Taiwan.

"Pasifik bagian barat berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi Angkatan Udara dan Laut Taiwan. Jika PLA menguasai area itu duluan, semua kapal dan pesawat utama Taiwan tidak terlindungi, membuat pengiraan garis waktu serangan Beijing menjadi lebih sulit," demikian peringatan dari Chieh.

Menteri Pertahanan Taiwan Wellington Koo melaporkan kepada Yuan Legislatif pada 19 Maret bahwa pelatihan "tanggap tempur seketika" akan terjadi sebagai tanggapan atas latihan serangan intensitas tinggi PLA.

"Begitu mereka mulai bermanuver, kita juga perlu mengantisipasi kemungkinan gerakan mereka dan melakukan pelatihan yang sesuai," ujar Koo.

"Di kemudian hari, kapan pun latihan PLA mencapai skala yang ditentukan, tingkat kesiapan tempur kami dengan sendirinya akan meningkat," kata Chieh, menekankan perlunya Taiwan menyempurnakan rencana luar duganya, serta memastikan semua unit tempur pokok mencapai kesiapan tempur seketika dan mengurangi risiko salah perhitungan.

Ancaman blokade

Beijing siap memblokade Taiwan untuk menyekatnya dari dunia luar, dilaporkan Wall Street Journal pada 23 Maret.

"Saya rasa ada kesepakatan umum di antara Amerika Serikat dan Taiwan bahwa jika Tiongkok menginginkannya, mereka bisa mengarantina atau memblokade Taiwan sekarang," ucap Bonny Lin, penasihat senior di Center for Strategic and International Studies, kepada Wall Street Journal.

Laporan itu juga mencatat bahwa blokade Tiongkok terhadap Taiwan akan memicu krisis dunia, memprovokasi tanggapan militer oleh Taiwan dan memaksa Amerika Serikat memilih untuk campur tangan atau tidak.

Taiwan, yang 96% sumber energinya dan 70% pasokan pangannya adalah hasil impor, akan menghadapi konsekuensi yang berat jika rute transportasi terganggu.

Begitu Tiongkok menerapkan karantina laut, risiko bagi pelayaran komersial akan meningkat secara signifikan, berpotensi melumpuhkan rantai pasokan.

Salah satu taktik paling cepat adalah serangan presisi terhadap pangkalan militer dan infrastruktur kritis Taiwan, melemahkan kemampuan pertahanannya, menurut laporan tersebut.

Selain itu, Beijing bisa menargetkan infrastruktur digital Taiwan.

Taiwan dikelilingi oleh belasan kabel bawah laut, yang penting untuk komunikasi eksternal. Beberapa di antaranya sudah pernah disabotase oleh kapal yang diduga milik Tiongkok yang beroperasi di sekitar wilayah itu.

Opsi terakhir dari taktik blokade adalah perang dunia maya.

Hampir semua latihan skala besar PLA terhadap Taiwan disertai serangan siber dan penyebaran disinformasi, kata Taipei.

Menyiapkan pertahanan

Taiwan sibuk memperkuat pemeliharaan infrastrukturnya dan menerapkan rencana cadangan guna mengatasi serangan zona abu-abu dan melawan potensi blokade PLA.

Presiden Lai Ching-te mengumumkan pada bulan Februari bahwa lebar pita gelombang mikro antara Taiwan dan Kepulauan Matsu yang terpencil sudah diperluas hampir enam kali lipat sejak 2023. Kendati lebih lambat dari kabel bawah laut, gelombang mikro menyediakan cadangan jika terjadi gangguan.

Di dalam Buletin INDSR yang terbit pada bulan Januari, Xinbiao Jiang, asisten peneliti di Institute for National Defense and Security Research dari Taiwan, mengusulkan agar Taiwan mempercepat proyek satelit orbit rendahnya.

Langkah ini akan memastikan bahwa layanan kritis seperti komunikasi, keuangan, dan perawatan kesehatan tetap beroperasi jika ada yang memutus kabel bawah laut.

Selain itu, dia menyarankan penempatan lebih banyak stasiun gelombang mikro demi meningkatkan ketahanan komunikasi.

Apakah Anda menyukai artikel ini?

Policy Link

Captcha *