Diplomasi

Forum pertahanan Beijing dibuka dengan ancaman ke Taiwan

Ancaman Menteri Pertahanan Tiongkok Dong Jun bertolak belakang dengan seruan 'perdamaian'-nya yang klise. Tahun ini, forum itu tidak lagi bergengsi seperti masa yang lampau.

Menhan Tiongkok Dong Jun menjadi pembicara utama di Forum Xiangshan di Beijing pada 18 September, menegaskan klaim Beijing atas Taiwan dan mengkritik 'campur tangan asing' di Laut Tiongkok Selatan. [Greg Baker/AFP]
Menhan Tiongkok Dong Jun menjadi pembicara utama di Forum Xiangshan di Beijing pada 18 September, menegaskan klaim Beijing atas Taiwan dan mengkritik 'campur tangan asing' di Laut Tiongkok Selatan. [Greg Baker/AFP]

Oleh Li Xianchi |

Tiongkok kembali mengulangi ancaman merebut Taiwan saat Menteri Pertahanan Dong Jun membuka Forum Xiangshan Beijing pada 18 September. Dia menyatakan di hadapan ratusan delegasi internasional bahwa "pengembalian" Taiwan ke Tiongkok "merupakan bagian integral tatanan internasional pascaperang."

Forum itu, yang diselenggarakan di Beijing dan disebut sebagai platform utama diplomasi militer Tiongkok, dilaksanakan di tengah meningkatnya ketegangan di Selat Taiwan dan Laut Tiongkok Selatan.

Mengecam Taiwan

Tanpa buang waktu, Dong langsung mengecam pemerintah Taiwan.

Berbicara di hadapan delegasi dari sekitar 100 negara, Dong memperingatkan bahwa Tiongkok "tidak akan pernah membiarkan upaya separatis untuk kemerdekaan Taiwan berhasil" dan "kami selalu siap menggagalkan setiap campur tangan militer asing."

Menhan Tiongkok Dong Jun berpidato di upacara pembukaan Forum Xiangshan di Beijing pada 18 September. [Greg Baker/AFP]
Menhan Tiongkok Dong Jun berpidato di upacara pembukaan Forum Xiangshan di Beijing pada 18 September. [Greg Baker/AFP]

"Militer Tiongkok siap bekerja sama dengan semua pihak untuk menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemajuan dunia," ujarnya.

Beijing memandang Taiwan, negara demokrasi dengan 23 juta penduduk, sebagai provinsi yang memisahkan diri, kendati Partai Komunis Tiongkok tidak pernah menguasai pulau itu.

Untuk mengancam Taiwan, Tiongkok mengirim "kapal dan pesawat ke dekat pulau itu hampir tiap hari," lapor Associated Press.

Sanggahan Taiwan

Taipei segera menyanggah Dong.

Kementerian Luar Negeri Taipei mengeluarkan pernyataan yang menekankan bahwa "baik RT (Taiwan) maupun RRT (Tiongkok) tidak berada di bawah yang lain" dan bahwa Beijing "tidak berhak mewakili Taiwan di komunitas internasional."

RT dan RRT adalah akronim untuk dua rival: Republik Tiongkok (sekarang berpusat di Taiwan) dan Republik Rakyat Tiongkok.

Taipei menuduh Beijing melancarkan "perang hukum" untuk mengubah urusan Taiwan menjadi masalah dalam negeri.

Dong salah mengartikan sikap Taiwan, yang pada dasarnya "menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," kata Liang Wen-chieh, wakil menteri di Dewan Urusan Daratan Taiwan.

Dong "beranggapan Taiwan hendak merdeka dengan mempertahankan status quo, tetapi itu bukan sikap kami," kata Liang.

Ketegangan maritim

Pidato Dong menyinggung sengketa maritim di Laut Tiongkok Selatan.

Tiongkok mengklaim lebih dari 80% laut itu, kendati ditolak oleh negara-negara tetangga.

"Kebebasan navigasi yang digembar-gemborkan oleh negara di luar kawasan dan arbitrase internasional yang selalu disebut oleh negara-negara penggugat bertentangan dengan norma dasar hubungan internasional," ucap Dong.

"Campur tangan militer asing, perebutan pengaruh, dan memaksa pihak lain untuk berpihak akan membawa komunitas internasional ke dalam kekacauan."

Komentar Dong diucapkan hanya dua hari setelah dua kapal penjaga pantai Tiongkok menembakkan meriam air selama hampir 30 menit ke kapal pasokan Filipina di dekat Beting Scarborough, melukai seorang awak kapal dan merusak kapal itu.

Bentrokan ini memperpanjang rangkaian konfrontasi Tiongkok-Filipina meskipun putusan pengadilan internasional tahun 2016 menolak klaim maritim Beijing itu.

Pamor Forum memudar

Meskipun Beijing berusaha tampil percaya diri, pengamat mencatat menurunnya profil forum itu tahun ini. Biasanya, Forum Xiangshan memiliki tiga ciri khas: surat ucapan selamat dari Presiden Xi Jinping, pidato menteri pertahanan, dan liputan media pemerintah.

Kali ini, tidak ada surat Presiden Xi, dan Xinhua hanya menulis 382 kata untuk sesi pembukaannya -- lebih pendek daripada laporan jamuan makan malam Wakil Ketua Komisi Militer Pusat Zhang Youxia.

Para analis mengatakan gengsi acara itu menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Meskipun Beijing mengklaim ada 1.800 peserta yang hadir, sebagian besar pemerintah Barat hanya mengirimkan delegasi tingkat rendah.

Forum Xiangshan "terlalu mengambang" dan menghindari pembahasan soal konflik regional, kata Shen Ming-shih, peneliti Institute for National Defense and Security Research di Taiwan, kepada Epoch Times.

Dibanding forum internasional besar di Eropa atau Asia, Forum Xiangshan telah tereduksi menjadi sekadar propaganda dan proyek United Front, kata Shen.

United Front (Gerakan Persatuan) adalah istilah untuk operasi propaganda pro-Beijing di Taiwan.

Apakah Anda menyukai artikel ini?

Policy Link

Captcha *