Keamanan

Filipina mengecam provokasi militer Tiongkok yang "berbahaya" di sekitar Kepulauan Scarborough.

“Tindakan sembrono” helikopter AL Tiongkok terjadi di tengah manuver “membahayakan” terbaru Beijing di wilayah tersebut.

Pesawat yang diidentifikasi oleh penjaga pantai Filipina sebagai helikopter AL Tiongkok (kiri) terbang di dekat pesawat Biro Perikanan dan Sumber Daya Perairan saat penerbangan pengintaian udara di Karang Scarborough, Laut Cina Selatan, pada 18 Februari. [Jam STA ROSA/AFP]
Pesawat yang diidentifikasi oleh penjaga pantai Filipina sebagai helikopter AL Tiongkok (kiri) terbang di dekat pesawat Biro Perikanan dan Sumber Daya Perairan saat penerbangan pengintaian udara di Karang Scarborough, Laut Cina Selatan, pada 18 Februari. [Jam STA ROSA/AFP]

Oleh Focus dan AFP |

Penjaga pantai Filipina mengatakan helikopter AL Tiongkok terbang hanya berjarak tiga meter dari pesawat intai Filipina di Karang Scarborough yang disengketakan baru-baru ini. Hal ini menjadi insiden terbaru dalam rangkaian provokasi “berbahaya” Beijing di Laut Cina Selatan.

Pesawat intai itu membawa sekelompok wartawan ke Karang Scarborough yang disengketakan. Penjaga pantai menyampaikan informasi ini pada 18 Februari. Seorang fotografer AFP di pesawat tersebut menyatakan bahwa ia melihat helikopter mengikuti pesawat sebelum mendekati sayap kiri. Helikopter itu cukup dekat untuk melihat personel di dalamnya yang sedang memfilmkan mereka.

Helikopter AL Tiongkok mendekat "hingga hanya tiga meter" dari pesawat Cessna milik Biro Perikanan. Demikian pertanyaan penjaga pantai. "Aksi sembrono ini mengancam keselamatan pilot dan penumpang."

Pesawat itu terbang sekitar 213 meter di atas permukaan laut dalam misi mengamati kapal-kapal Tiongkok di sekitar karang itu.

Tindakan yang “Sangat Berbahaya”

Karang Scarborough merupakan rangkaian terumbu karang dan batu berbentuk segitiga di Laut Cina Selatan. Wilayah ini telah menjadi titik sengketa antara kedua negara sejak Tiongkok merebutnya dari Filipina pada 2012.

Tiongkok mengklaim sebagian besar Laut Cina Selatan. Namun, putusan internasional pada 2016 menyimpulkan bahwa klaim ini tidak memiliki dasar hukum.

Juru bicara penjaga pantai Komodor Jay Tarriela mengatakan kepada wartawan bahwa insiden ini adalah kali pertama helikopter AL Tiongkok menghadapi pesawat patroli Filipina dengan cara seperti itu.

"Tidak sampai 3 meter [10 kaki]. Jadi, itu sangat berbahaya. Ini tentu dapat mempengaruhi stabilitas pesawat," kata Tarriela dalam taklimat setelah insiden tersebut.

Saat ditanya apakah insiden ini menandakan eskalasi, menurut Tarriela, Tiongkok melakukan “pendekatan terukur” terhadap interaksi semacam itu. Ia juga menegaskan kembali pernyataan Presiden Ferdinand Marcos bahwa perjanjian pertahanan bersama dengan Amerika Serikat bisa diberlakukan jika ada korban tewas.

Pesawat Filipina "melanggar hukum dengan masuk ke dalam wilayah udara Tiongkok," kata juru bicara militer Tiongkok, Tian Junli.

Suar, tabrakan, dan meriam air.

Insiden ini terjadi tidak sampai seminggu setelah Australia mengecam Beijing atas perilaku militer “membahayakan”. Australia menuduh pesawat AL Tiongkok melepaskan suar hanya 30 meter dari pesawat intai yang berpatroli di Laut Cina Selatan.

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan bahwa pada saat itu pesawat Australia dengan sengaja "melanggar wilayah udara" di sekitar Kepulauan Paracel. Wilayah ini juga diklaim oleh Vietnam dan Taiwan.

Karang Scarborough berulang kali menjadi tempat bentrokan sejak Manila kembali mengirim suplai bagi nelayan Filipina di area tersebut. Wilayah ini terletak 240 km di sebelah barat pulau utama Filipina, Luzon, dan hampir 900 km dari Hainan, daratan utama Tiongkok yang terdekat.

Pada bulan Desember, Filipina mengatakan penjaga pantai Tiongkok menggunakan meriam air dan "menyenggol" sebuah kapal departemen perikanan Filipina.

Manila merilis video yang menunjukkan kapal penjaga pantai Tiongkok mengarahkan semburan air ke BRP Datu Pagbuaya.

Rekaman lainnya yang diduga diambil dari kapal Filipina menunjukkan awaknya berteriak, "Tabrakan! Tabrakan!" saat kapal Tiongkok yang jauh lebih besar mendekati sisi kanan sebelum menabraknya.

Manila dan sekutunya, Washington, telah memperkuat kerja sama pertahanan sejak Marcos menjabat pada 2022. Manila mulai menentang klaim Tiongkok atas Laut Cina Selatan.

Ketegangan meningkat di dekat Taiwan

Filipina mengatakan pada bulan Desember bahwa mereka berharap bisa mendapatkan sistem peluru kendali Typhon dari AS. Hal ini merupakan bagian dari upaya untuk mengamankan kepentingan maritimnya.

Sistem rudal jarak menengah dengan jangkauan 482,8 km ini dikerahkan pada 2024 untuk latihan militer gabungan tahunan. Sedang dikembangkan versi dengan jangkauan lebih jauh.

Tiongkok telah memperingatkan bahwa penggunaan sistem ini berisiko memicu "perlombaan senjata".

Langkah provokatif Beijing di dekat Karang Scarborough terjadi beberapa hari setelah Taiwan mendeteksi pesawat militer Tiongkok di dekat pulau tersebut. Pada saat itu, sebuah kapal perang Kanada melewati Selat Taiwan.

Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan melaporkan bahwa dari 10 hingga 12 Februari, PLA mengirimkan total 62 pesawat militer dalam waktu 48 jam di sekitar Selat Taiwan.

Kapal perang Kanada itu merupakan kapal AL Kanada pertama yang melewati jalur ini tahun ini, kata Kementerian Luar Negeri Taiwan. Pelayaran ini terjadi beberapa hari setelah dua kapal AS melintasi jalur tersebut.

Sejak Presiden Taiwan Lai Ching-te menjabat pada Mei tahun lalu, Tiongkok telah beberapa kali melakukan latihan militer skala besar di sekitar Selat Taiwan. Latihan ini semakin menambah ketegangan.

Apakah Anda menyukai artikel ini?

Policy Link

Captcha *