Ekonomi

Kota kasino Kamboja bertaruh besar pada Beijing, berakhir dengan utang menggunung

Pecinan yang berkembang pesat di pesisir Kamboja, Sihanoukville, menyingkap risiko tinggi dari bertaruh besar pada Beijing.

Foto yang diambil pada 8 April ini menunjukkan sebuah kasino -- salah satu dari sekian banyak kasino yang kini mendominasi cakrawala Sihanoukville. Kota terbesar kedua di Kambodia ini, dulunya kumpulan desa nelayan yang sunyi, telah diubah oleh investasi besar-besaran dari Tiongkok menjadi surga judi yang setengah jadi, yang lebih dibanjiri oleh papan tanda dalam bahasa Mandarin dibandingkan bahasa Khmer. [Tang Chhin Sothy/AFP]
Foto yang diambil pada 8 April ini menunjukkan sebuah kasino -- salah satu dari sekian banyak kasino yang kini mendominasi cakrawala Sihanoukville. Kota terbesar kedua di Kambodia ini, dulunya kumpulan desa nelayan yang sunyi, telah diubah oleh investasi besar-besaran dari Tiongkok menjadi surga judi yang setengah jadi, yang lebih dibanjiri oleh papan tanda dalam bahasa Mandarin dibandingkan bahasa Khmer. [Tang Chhin Sothy/AFP]

Oleh AFP dan Focus |

SIHANOUKVILLE, Kamboja -- Dulunya kumpulan desa nelayan yang sunyi, Sihanoukville, Kamboja, telah berubah menjadi resor perjudian setengah jadi dengan papan tanda berbahasa Mandarin di mana-mana menyusul masuknya investasi besar-besaran dari Tiongkok.

Bertepatan dengan kunjungan kenegaraan Presiden Tiongkok Xi Jinping ke Kamboja pada 17 April, Kantor Berita Xinhua milik pemerintah Tiongkok menerbitkan laporan khusus yang sarat pujian, menyatakan bahwa Prakarsa Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative, BRI) telah membawa Kamboja menuju “era kecepatan tinggi”.

Artikel itu mengagungkan jalan raya yang gemerlap dan perdagangan yang berkembang pesat sebagai simbol kemakmuran yang dipimpin oleh Tiongkok -- sambil mengabaikan sisi kelam dari perubahan cepat ini: munculnya sindikat kejahatan Tiongkok, pusat perdagangan manusia, dan penipuan daring yang membuat Sihanoukville terkenal akan keburukannya.

Tiongkok merupakan penanam modal dan mitra dagang terbesar di Kamboja, dengan sebagian besar investasi diarahkan ke pelabuhan Teluk Thailand, lokasi strategis utama dalam BRI yang dijagokan oleh Xi.

Foto yang diambil pada 10 April ini menunjukkan pengendara motor dan penumpangnya melintas di depan bangunan yang belum selesai di Sihanoukville. Dulunya kumpulan desa nelayan yang sunyi, Sihanoukville telah berubah menjadi resor perjudian setengah jadi dengan papan tanda berbahasa Mandarin di mana-mana setelah lonjakan investasi besar-besaran dari Tiongkok. [Tang Chhin Sothy/AFP]
Foto yang diambil pada 10 April ini menunjukkan pengendara motor dan penumpangnya melintas di depan bangunan yang belum selesai di Sihanoukville. Dulunya kumpulan desa nelayan yang sunyi, Sihanoukville telah berubah menjadi resor perjudian setengah jadi dengan papan tanda berbahasa Mandarin di mana-mana setelah lonjakan investasi besar-besaran dari Tiongkok. [Tang Chhin Sothy/AFP]

Meskipun disambut oleh para pejabat pemerintah lokal, investasi besar-besaran dari Tiongkok dipandang dengan hati-hati oleh kritisi yang memperingatkan bahwa investasi itu menimbulkan utang yang sulit dikelola bagi Kamboja dan membuat kota ini sangat bergantung pada Beijing.

Dinamai berdasarkan mantan raja Kamboja, Norodom Sihanouk, kota ini memiliki satu-satunya pelabuhan laut dalam di negara ini. Dalam beberapa tahun terakhir, kota ini menjadi kubu bagi sindikat penipuan dan gangster Tiongkok -- perkembangan yang tidak mungkin ditampilkan dalam liputan perayaan Xinhua.

“Sihanoukville berubah dari tahun ke tahun,” ujar Xiaofan, turis Tiongkok yang sedang mengunjungi temannya yang memulai bisnis di sana.

“Tahun ini saya kembali, dan kota ini sepenuhnya menjadi pecinan. Begitu banyak orang Tionghoa.”

Perjudian umumnya ilegal di Tiongkok, dan Sihanoukville adalah salah satu dari sekian banyak pusat perjudian di wilayah sekitarnya yang bermunculan untuk menarik wisatawan Tionghoa dan memuaskan hasrat berjudi mereka.

Phnom Penh sendiri termasuk salah satu pendukung Beijing yang paling setia di Asia -- kantor berita pemerintah Tiongkok, Xinhua, menggambarkan kunjungan Xi sebagai sebuah pertunjukan persahabatan “sekuat baja”.

Bulan ini, pangkalan angkatan laut yang direnovasi oleh Tiongkok diresmikan di dekat sana, yang oleh Phnom Penh ditegaskan tidak akan digunakan secara “eksklusif” oleh Beijing -- tetapi dua kapal perang Tiongkok sudah berlabuh di sana sejak Desember 2023.

Kamboja secara aktif merayu investasi dari badan-badan usaha negara Tiongkok, sementara Phnom Penh secara rutin menghalangi upaya Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) mengambil tindakan terhadap pembangunan pulau dan klaim teritorial agresif Beijing di Laut Tiongkok Selatan.

'Kota hantu'

Menurut administrasi provinsi Preah Sihanouk, wilayah itu memiliki produk domestik bruto per kapita tahunan sebesar $4.000 -- sekitar dua kali lipat dari rata-rata nasional -- yang sebagian besar didorong oleh pusat manufaktur yang dijalankan oleh Tiongkok.

Zona Ekonomi Khusus Sihanoukville merupakan simbol hubungan Kamboja-Tiongkok, kata wakil gubernur provinsi Long Dimanche, yang penuh harapan tentang kemungkinan kotanya menjadi lebih sekadar kota kasino yang sedang naik daun.

“Bagi saya, terserah,” ucapnya kepada AFP. “Lihat saja Makau, lihat Las Vegas.”

Sihanoukville menerima investasi dari siapa pun berdasarkan prinsip siapa cepat dia dapat, katanya.

“Kamboja adalah negara kecil. Kami tidak punya pilihan lain.”

Derek dari perusahaan konstruksi Tiongkok sibuk berayun di garis pantai membangun resor perbelanjaan mewah di tepi laut, Peninsula Bay.

Perwakilan proyek menggambarkan pengembangnya sebagai perusahaan “Tiongkok-Kamboja” dan mengatakan bahwa proyek ini dirancang untuk “membuat Sihanoukville hebat kembali”.

Namun, berbagai proyek investasi Tiongkok di seluruh dunia menunjukkan hasil yang beragam, sebagian terbukti sebagai proyek mubazir dan lainnya membebani negara tuan rumah dengan utang yang mencekik.

Pelabuhan ini menjadi “kota hantu” yang penuh dengan bangunan kosong, kata Ou Virak, presiden Future Forum, wadah pemikir Kamboja.

Utang luar negeri

“Sihanoukville adalah gejala dari masalah properti yang lebih luas di Tiongkok. Mereka hanya mengekspornya ke kami,” ujarnya.

Menurut Dana Moneter Internasional (IMF), lebih dari sepertiga dari $11 miliar utang luar negeri Kamboja adalah kepada Tiongkok.

Para pekerja membangun jalan tol senilai $2 miliar yang menghubungkan Sihanoukville dengan ibu kota Phnom Penh.

Proyek ini bergantung pada dana dari Tiongkok. Jalan tol dua arah tersebut dibuka pada tahun 2022, tetapi umumnya sepi dikarenakan tarif tol sebesar $15 minimum.

Bandara yang dibiayai Tiongkok di Siem Reap dekat situs warisan dunia UNESCO, Angkor Wat, diresmikan pada tahun 2023, dirancang untuk menangani 7 juta wisatawan per tahun. Namun, pada 2023, kurang dari 6 juta wisatawan mengunjungi seluruh wilayah Kamboja.

Kanal sepanjang 180 km yang menghubungkan Sungai Mekong ke Teluk Thailand masih menunggu pendanaan dari perusahaan milik Tiongkok hampir setahun setelah peletakan batu pertama.

“Beberapa proyek terlalu besar dan terlalu cepat, tanpa adanya permintaan yang wajar untuk itu,” ucap Virak, menyebut sebagian proyek tersebut sebagai aset yang terdampar. Namun, “secara ekonomi, Tiongkok tidak bisa disangkal.”

'Sangat tergantung'

Tiongkok dapat menumpu Pangkalan Angkatan Laut Ream di Sihanoukville -- yang dibangun oleh Amerika Serikat dan kini ditingkatkan oleh Tiongkok -- untuk akses strategis ke Laut Tiongkok Selatan yang dipersengketakan, yang hampir seluruhnya diklaim oleh Beijing, menurut pernyataan Washington.

Investasi strategis Beijing “menegaskan minat jangka panjang Tiongkok dalam mengamankan pengaruhnya” di kawasan ini, kata Sophal Ear, ilmuwan politik di Arizona State University.

Namun, katanya, dengan ekonomi Kamboja yang “sangat tergantung” pada modal Tiongkok, kekhawatiran terkait penanggungan utang, ketergantungan ekonomi yang berlebihan, dan risiko kedaulatan tetap ada.

Pada saat yang sama, negara ini juga menjadi tuan rumah sejumlah pusat penipuan -- banyak di antaranya membidik warga negara Tiongkok -- yang berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir sebelum adanya penindakan baru-baru ini.

Apakah Anda menyukai artikel ini?

Policy Link

Captcha *