Ekonomi

India gandeng Taiwan untuk capai kemandirian di industri chip

India memiliki populasi dan talenta yang dibutuhkan untuk mempercepat produksi cip, menurut seorang eksekutif teknologi India.

Teknisi mengoperasikan peralatan fabrikasi wafer di fasilitas OSAT milik CG Semi di Sanand, Gujarat, India, pada 10 September, seiring upaya India membangun ekosistem semikonduktor lengkap dan mendobrak dominasi rantai pasok global. [Sam Panthaky/AFP]
Teknisi mengoperasikan peralatan fabrikasi wafer di fasilitas OSAT milik CG Semi di Sanand, Gujarat, India, pada 10 September, seiring upaya India membangun ekosistem semikonduktor lengkap dan mendobrak dominasi rantai pasok global. [Sam Panthaky/AFP]

Oleh AFP dan Focus |

NEW DELHI -- Ketika Perdana Menteri Narendra Modi menyatakan India ikut terjun ke dalam persaingan semikonduktor dunia, dia menekankan harapan kepada para pelopor seperti Vellayan Subbiah untuk menciptakan pusat inovasi cip.

Bos CG Power, yang memimpin fasilitas semikonduktor baru di India bagian barat, dipandang sebagai salah satu pendukung sektor strategis ini di India, negara besar dengan pertumbuhan tercepat di dunia.

"Baru kali ini saya melihat pemerintah, pembuat kebijakan, dan dunia usaha seharmonis ini sepanjang karier saya," ujar Subbiah, 56 tahun, kepada AFP.

"Semua memahami arah yang harus diambil India, dan pentingnya memiliki manufaktur sendiri."

Foto menampilkan peralatan fabrikasi wafer yang dioperasikan oleh teknisi di fasilitas OSAT milik CG Semi di Sanand, Gujarat, India, pada 10 September. [Sam Panthaky/AFP]
Foto menampilkan peralatan fabrikasi wafer yang dioperasikan oleh teknisi di fasilitas OSAT milik CG Semi di Sanand, Gujarat, India, pada 10 September. [Sam Panthaky/AFP]

Karena dinamika perdagangan global terus berubah dan menimbulkan ketidakpastian, Modi bertekad untuk mandiri dalam teknologi penting.

New Delhi, setelah pencanangan pada 2021, tahun ini menyetujui 10 proyek semikonduktor bernilai total sekitar $18 miliar, termasuk dua pabrik desain cip 3-nanometer.

Produksi komersial dijadwalkan mulai akhir tahun depan, dengan perkiraan pasar melonjak dari $38 miliar pada 2023 menjadi hampir $100 miliar pada 2030.

Subbiah, pemilik konglomerasi terkemuka di India CG Power, meramalkan "di atas $100 miliar, mungkin lebih," akan masuk ke seluruh rantai nilai sektor itu dalam lima hingga tujuh tahun ke depan.

“Simbiosis” kemitraan publik-swasta "sangat menarik," katanya.

"Kemampuan akselerasi"

Cip dianggap sebagai kunci pertumbuhan dan sumber pengaruh geopolitik.

India mengatakan ingin membangun "ekosistem lengkap" dan mendobrak dominasi rantai pasok global segelintir negara.

Pemerintah merayu perusahaan raksasa lokal seperti Tata, serta pemain asing seperti Micron, untuk mendorong desain, manufaktur, dan kemasan dalam usaha patungan.

CG Semi, perusahaan patungan dengan CG Power, berencana menginvestasikan hampir $900 juta untuk dua pabrik perakitan dan pengujian, serta mendorong perusahaan desainnya.

"Kami ingin merancang cip, supaya dapat memiliki (hak atas kekayaan intelektualnya) juga -- yang sangat penting bagi India," ucap Subbiah, insinyur sipil yang memperoleh gelar MBA dari University of Michigan.

Namun, pengkritik mengatakan India terlambat puluhan tahun, dan jauh tertinggal dibanding para pemimpin cip di Taiwan, Belanda, Jepang, dan Tiongkok.

"Pertama, kami harus mengakui ketertinggalan," ujar Subbiah, sambil menyebut TSMC dari Taiwan yang sudah 35 tahun lebih dahulu.

Ugnayang Taiwan-India

Ang pagsusulong ng isang self-sufficient ecosystem ay lalo pang pinalalakas ang lumalalim na ugnayan sa Taiwan. Dumalo si S. Krishnan, Kalihim ng Indian Ministry of Electronics and Information Technology, sa SEMICON Taiwan trade fair noong Setyembre upang paigtingin ang kanilang pakikipagtulungan.

Kasunod ng tagumpay ng malalaking kumpanyang Taiwanese gaya ng Foxconn at Pegatron sa India, umabot sa mahalagang yugto ang kooperasyon. Makikipagtulungan ang Tata Electronics sa Powerchip Semiconductor Manufacturing Corporation upang itayo ang kauna-unahang 12-in. (300mm) wafer fabrication plant ng India, sa Dholera, Gujarat state.

Ang pakikipagtulungang ito ay mahalaga sa pagpapalawak ng pandaigdigang industriya ng teknolohiya. Binigyang-diin ni Krishnan ang potensyal ng India bilang “isang malaking merkado” at “pinagkukunan ng human resources,” ayon sa Taipei Times.

Ang India ay may napakalaking bilang ng kabataang manggagawa, na may 566 milyong taong wala pang 25 taong gulang. Ang yaman na ito ay susì sa pagtamo ng layunin ng bansa na makapaglagay ng chip na gawang-India sa bawat device sa mundo.

Bersaing dengan Tiongkok hal biaya

"Dua puluh persen talenta global dalam desain semikonduktor berasal dari India," ujar Modi pada bulan September.

Akan tetapi sulit mengajak talenta yang bekerja di luar negeri untuk kembali ke India, bahkan setelah perubahan program visa kerja H-1B AS, yang banyak digunakan warga India.

India, ekonomi terbesar kelima di dunia, masih dirundung kelambanan birokrasi dan kurangnya peluang modern.

Subbiah mengakui bahwa perusahaannya sendiri mempekerjakan sekitar 75 orang asing.

"Kami tidak ingin seperti ini. Kami ingin berkembang bersama orang India," ucapnya, menyarankan kebijakan untuk menarik kembali talenta di luar negeri. "Bagaimana caranya memulangkan mereka?"

New Delhi kini menanggung hingga 50% biaya untuk semua unit fabrikasi cip, apa pun node cipnya, dengan dukungan serupa untuk pengujian dan pengemasan.

Situasi geopolitik dan perlunya dukungan internasional yang kuat membuat upaya ini lebih sulit dibandingkan tahun 2021, ketika New Delhi pertama mendorong swasembada cip.

Namun, Subbiah tetap optimis untuk jangka panjang.

"Hanya akan ada dua ekosistem berbiaya rendah di dunia: satu di Tiongkok, dan satu lagi di India," ujarnya.

"Pusat gravitasi akan bergeser menuju ekosistem ini, jadi dalam konteks waktu 25 atau 30 tahun, hal itu pasti akan terjadi."

"Tiga-empat tahun mendatang sangat penting bagi kemajuan semikonduktor India," ucap Sujay Shetty, direktur pelaksana semikonduktor di PwC India, kepada CNBC pada bulan September.

Periode ini menentukan apakah semikonduktor India bisa lepas dari dukungan insentif negara dan menjadi pabrik fabrikasi komersial yang tangguh secara teknologi, katanya.

Apakah Anda menyukai artikel ini?

Policy Link

Captcha *