Kapabilitas

Kapal Angkatan Laut Selandia Baru lakukan transit langka di Selat Taiwan

Kapal dan pesawat Tiongkok melacak HMNZS Aotearoa milik Selandia Baru saat kapal itu melintasi Selat Taiwan yang sensitif untuk menegakkan sanksi terhadap Korea Utara.

HMNZS Aotearoa ikut serta dalam Parade Armada Internasional 2022. Kapal Angkatan Laut Selandia Baru tersebut baru-baru ini menarik perhatian Tiongkok selama melintasi Selat Taiwan, yang jarang dilakukan. [Wikipedia]
HMNZS Aotearoa ikut serta dalam Parade Armada Internasional 2022. Kapal Angkatan Laut Selandia Baru tersebut baru-baru ini menarik perhatian Tiongkok selama melintasi Selat Taiwan, yang jarang dilakukan. [Wikipedia]

Oleh Wu Ciaoxi |

Kapal Angkatan Laut terbesar milik Selandia Baru melakukan pelayaran langka melintasi Selat Taiwan yang sensitif, di tengah berlanjutnya ketegangan regional, dengan pasukan Tiongkok membayangi seluruh perjalanan tersebut.

Menteri Pertahanan Judith Collins mengatakan kapal pengisi ulang HMNZS Aotearoa berlayar melalui selat tersebut pada 5 November saat transit dari Laut Tiongkok Selatan menuju kawasan Asia Timur untuk mendukung pemantauan sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa terhadap Korea Utara, lapor Reuters. Lintasan itu dilakukan sejalan dengan hukum internasional dan hak kebebasan navigasi, kata Collins.

“Ini termasuk pelaksanaan hak kebebasan navigasi, sebagaimana dijamin dalam Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut,” katanya dalam sebuah surel, menurut Reuters.

Misi tersebut tidak diketahui publik hingga akhir November. Menurut Reuters, suatu sumber yang mengetahui operasi itu mengatakan kapal-kapal Angkatan Laut dan pesawat Tiongkok secara ketat melacak kapal pengisi ulang tersebut saat melintas di jalur air itu.

Dibayangi oleh 7 kapal Tiongkok

Pasukan Pertahanan (Defense Force/NZDF) Selandia Baru mengatakan tujuh kapal perang Tiongkok beroperasi di sekitar Aotearoa dan bahwa interaksi di laut terjaga aman serta profesional. Sebuah helikopter kapal tetap berada di geladak di selat tersebut karena kondisi cuaca, kata para pejabat.

Tiongkok, yang menganggap Taiwan—wilayah yang diperintah secara demokratis—sebagai bagian dari teritorialnya, menyatakan bahwa hanya pihaknya yang memiliki kedaulatan dan yurisdiksi atas Selat Taiwan.

Militer Beijing mengerahkan kekuatan laut dan udara untuk memantau Aotearoa selama transit tersebut, menurut para pejabat Tiongkok.

“Kami dengan tegas menentang negara-negara tertentu yang menghasut masalah di Selat Taiwan dan mengirimkan sinyal yang keliru kepada kekuatan ‘kemerdekaan Taiwan’,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Tiongkok, Jiang Bin.

Angkatan bersenjata Taiwan “menjaga pemantauan menyeluruh terhadap seluruh aktivitas militer di kawasan dan merespons secara tepat guna menjamin keamanan pertahanan nasional,” ujar Kementerian Pertahanan pulau tersebut.

Lintasan tersebut berlangsung bersamaan dengan laporan Taiwan bahwa pada 6 November Tiongkok mengerahkan “patroli kesiapan tempur gabungan” di sekitar pulau itu, yang melibatkan jet tempur J-16, dengan aktivitas terpusat di dalam dan sekitar Selat Taiwan.

Menegakkan hukum internasional

Pelayaran tersebut menegaskan dukungan Wellington terhadap tatanan internasional berbasis aturan di Indo-Pasifik, kata Collins. Pasukan Selandia Baru beroperasi di perairan yang disengketakan sejalan dengan praktik lama dan norma hukum, katanya.

“NZDF menjalankan seluruh kegiatannya sesuai dengan hukum internasional dan praktik terbaik. Melalui hal tersebut, kami menegaskan komitmen terhadap sistem internasional berbasis aturan di kawasan sekitar kami—Indo-Pasifik,” ujarnya, seperti dikutip Radio New Zealand.

Aotearoa yang dibangun di Korea Selatan ini terutama dirancang sebagai kapal logistik dan pengisian ulang, serta tidak dipersenjatai dengan senjata ofensif berat. Meski demikian, kapal ini mampu mengoperasikan helikopter dan melakukan pengisian bahan bakar bagi kapal lain di laut. Aotearoa telah dikerahkan sejak September usai menjalani perawatan di Singapura dan dijadwalkan berada selama beberapa bulan di Asia Timur Laut untuk menjalankan misi penegakan sanksi serta keterlibatan regional.

Selandia Baru tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan, namun seperti banyak negara lainnya, tetap memiliki sebuah kantor perwakilan de facto di Taipei.

Seperti Singapura, negara ini memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan Taiwan.

Pemerintah Selandia Baru menilai lintasan seperti yang dilakukan Aotearoa sebagai pergerakan rutin yang sejalan dengan kebijakan nasionalnya, meskipun pada saat yang sama Tiongkok meningkatkan aktivitas udara dan laut di sekitar Taiwan serta memperingatkan bahwa penggunaan kekuatan untuk menguasai pulau tersebut tidak dikesampingkan.

Angkatan Laut Selandia Baru tercatat telah melakukan tiga lintasan Selat Taiwan yang diketahui publik dalam delapan tahun terakhir—pada 2017, 2024, dan 2025. Aotearoa terakhir melintasi jalur tersebut pada September 2024 bersama sebuah kapal perang Australia. Angkatan Laut AS dan sekutunya terus melakukan penyeberangan berkala yang secara rutin dikecam Beijing sebagai provokatif.

Apakah Anda menyukai artikel ini?

Policy Link

Captcha *